Hubungan Pola Konsumsi, Minuman Berpemanis, dan Sedentary Lifestyle dengan Kejadian Gizi Lebih pada Anak Sekolah
Abstract
Anak sekolah rentan mengalami masalah gizi yang akan berpengaruh terhadap masa depan dan kecerdasan intelektual anak. Data Riskesdas Tahun 2018 menunjukkan 20% anak sekolah di Indonesia mengalami gizi lebih. Hasil studi pendahuluan di SDN Semangat Dalam 1 ditemukan 32,7% anak dengan gizi lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola konsumsi, minuman berpemanis, dan sendentary lifestyle dengan kejadian gizi lebih pada anak sekolah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan cross-sectional. Populasi adalah seluruh siswa kelas IV dan V di SDN Semangat Dalam 1 dengan sampel 63 anak yang diambil dengan teknik simple random sampling. Data pola konsumsi dan minuman berpemanis dikumpulkan dengan metode SQ-FFQ. Data sedentary lifestyle dikumpulkan dengan metode ASAQ yang diperoleh dengan wawancara serta data kejadian gizi lebih diperoleh dengan metode antropometri berdasarkan indeks IMT/U. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan 46% anak gizi lebih, 61,9% pola konsumsi berlebih, 52,4% sering mengonsumsi minuman berpermanis serta 61,9% sedentary lifestyle yang tinggi Penelitian menunjukkan ada hubungan pola konsumsi minuman berpemanis dan sedentary lifestyle dengan kejadian gizi lebih pada anak sekolah.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Hak Cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Riset Pangan dan Gizi