Hubungan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah, Kebiasaan Konsumsi Teh dan Pola Konsumsi dengan Kejadian Anemia Ibu Hamil
Abstract
Latar Belakang: Berdasarkan laporan bulanan tahun 2020, presentase ibu hamil anemia di Puskesmas Pasar Sabtu sebesar 63.2%. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah, kebiasaan konsumsi teh dan pola konsumsi dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu Kabupaten Hulu Sungai Utara. Metode: Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu dengan populasi sebanyak 58 ibu hamil, dengan teknik purposive sampling didaptkan 37 sampel. Data primer diambil dengan cara wawancara langsung, survey online dan panggilan WhatsApp. Data sekunder diambil dengan melihat catatan/data Puskesmas Pasar Sabtu dan buku KIA Ibu hamil. Analisis data menggunakan uji Rank Spearman. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu hamil 86,5% berada pada usia yang tidak berisiko mengalami anemia, 43,2% berada pada usia kehamilan trimester 3, sebanyak 62,2% patuh mengkonsumsi TTD, 73,0% jarang mengkonsumsi teh dan 59,5% mempunyai pola konsumsi baik serta 51,4% tidak mengalami anemia. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet tambah darah dan kebiasaan konsumsi teh dengan kejadian anemia ibu hamil, tidak ada hubungan antara pola konsumsi dengan kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu.
Background: Based on the 2020 monthly report, percentage of pregnant women was 63.2%. Objective: This research was conducted to determine the correlation between adherence to consuming blood-added tablets, tea consumption habits and consumption patterns with the anemia incidence in pregnant women in the working area of Pasar Sabtu Public Health Centre, Hulu Sungai Utara Regency. Methods: This research is analytic observational with Cross sectional design that was conducted in the working area of Pasar Sabtu Public Health Center. The population is 57 of pregnant women with 37 samples were taken by purposive sampling. Primary datas are taking by interviewing, online survey, and WhatsApp calling. Secondary datas are taking by reviewing data in Puskesmas and KIA book. Data analysis with Rank Spearman Test. Result: The result is 86.5% pregnant women in ‘not at risk’ age have anemia, 43.2% in a third trimester, 62.2% are obedient to consume blood added tablets, 73.0% are not often consuming tea, 59.5% pregnant women have a good consume patterns and 51.4% are not anemia. Conclusion: There is correlation between adherence to consuming blood-added tablets and tea consumption habits with incidence of anemia in pregnant women in the working area of the Pasar Sabtu Public Health Center.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Hak Cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Riset Pangan dan Gizi