Faktor Resiko ISPA pada Balita

(Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura II Kabupaten Banjar Kalsel)

Authors

  • Nurhayati Yati Poltekkes Banjarmasin, Indonesia
  • Fathurrahman Fathur
https://doi.org/10.31964/jr-panzi.v1i2.51

Abstract

Latar Belakang : ISPA merupakan salah satu penyebab kematian utama anak usia di bawah lima tahun (balita) di dunia. Tingginya kejadian penyakit ISPA berhubungan erat dengan  kekurangan gizi karena penurunan daya tahan tubuh. Tujuan : mengetahui hubungan status gizi, tingkat asupan protein, pemberian ASI, dan status imunisasi terhadap kejadian ISPA. Metode : Jenis penelitian ini bersifat observasional analitik dengan rancangan case control. Populasinya adalah balita umur 6-59 bulan terdiagnosis ISPA yang datang ke Puskesmas Martapura II Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar dengan jumlah sampel 49 orang untuk kasus (ISPA) serta menggunakan teknik accidental sampling dan proporsi yang sama untuk jumlah sampel kontrol (tidak ISPA) menggunakan teknik purposive sampling dengan rasio 1:1. Data status gizi dikumpulkan dengan melakukan wawancara dan penimbangan berat badan, data tingkat konsumsi protein dengan cara wawancara recall 1x24 jam selama 2 hari, data pemberian ASI dengan cara wawancara kepada responden dan data imunisasi dikumpulkan dengan cara melihat catatan imunisasi pada buku KIA. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil : Hasil penelitian menunjukan yaitu, kelompok balita ISPA 71,4% status gizinya kurang, 51,0% tingkat konsumsi proteinnya defisit, 91,8% pemberian ASI yang kurang baik, dan 59,2% status imunisasinya tidak diberikan sesuai umur, sedangkan untuk kelompok balita tidak ISPA 95,9% status gizinya baik, 85,7% tingkat konsumsi proteinnya baik, 73,5% pemberian  ASI yang baik dan 85,7% status imunisasinya telah diberikan sesuai umur. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara status gizi, tingkat konsumsi protein, pemberian ASI dan imunisasi dengan kejadian ISPA pada balita. Saran : Diharapkan ibu memberikan makanan yang lebih bervariatif jenisnya dan menambah  porsi lauk sebanyak 1 ½  potong sedang atau 75 gram lauk  hewani.

Kata kunci : ISPA, Status Gizi, Tingkat Konsumsi Protein, Pemberian ASI, Status Imunisasi

 

Downloads

Published

2019-03-22

How to Cite

Yati, N., & Fathur, F. (2019). Faktor Resiko ISPA pada Balita: (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura II Kabupaten Banjar Kalsel). Jurnal Riset Pangan Dan Gizi, 1(2), 11–23. https://doi.org/10.31964/jr-panzi.v1i2.51

Citation Check