USIA IBU SAAT HAMIL DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA

Authors

  • Dinda Noor Ali Julian
  • rusmini yanti
https://doi.org/10.31964/jr-panzi.v1i1.31

Keywords:

stunting, usia saat hamil, ASI ekslusif.

Abstract

Salah satu masalah kesehatan di Indonesia adalah tingginya prevalensi stunting pada balita. Stunting berarti retardasi pertumbuhan linier dengan defisit pada panjang badan sebesar <-2 z score atau lebih pada indikator panjang badan menurut umur menurut baku rujukan pertumbuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi stunting, diantaranya adalah usia ibu saat hamil, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua dan status ekonomi keluarga. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara usia ibu saat hamil dan pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita di Desa Pingaran Ilir Kecamatan Astambul Kabupaten Banjar. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan case control. Penelitian dilakukan di Desa Pingaran Ilir bulan Februari-Juni 2016. Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai balita 25-60 bulan sebanyak 62 orang yang terbagi menjadi 31 orang sebagai case dan 31 orang sebagai control. Variabel penelitian adalah usia ibu saat hamil, pemberian ASI ekslusif dan kejadian stunting diambil dengan kuesioner dan wawancara. Analisis data uji Rank Spearman dengan α = 0,1. Hasil penelitian menunjukkan 83.3% usia ibu saat hamil 20-34 tahun pada balita stunting dan 71.0% usia ibu saat hamil 20-34 tahun pada balita tidak stunting. Terdapat 25.8% ASI ekslusif pada balita stunting dan 61.3% pada balita tidak stunting. Tidak ada hubungan antara usia ibu saat hamil dengan kejadian stunting dan ada hubungan antara pemberian ASI ekslusif dengan kejadian stunting di Desa Pingaran Ilir.

References

World Health Organization(2005). Software for Assessing Growth and Development of the World’s Children.

Anugraheni, HS. (2010). Kartasurya MI. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Eprints Undip.

Purwandini, K. (2013). Pengaruh Pemberian Mikronutrient Sprinkle Terhadap Perkembangan Motorik Anak Stunting Usia 12-36 Bulan. Journal of Nutrition College; Volume 2 Nomor 1 Halaman 147-163.

Yunitasari, KW. (2013). Penelitian sadari terhadap Perilaku ibu dalam melalukan sadari di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada tanggal 1 Januari 2016.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI(2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta.

Ahmad, et al. (2010). ASI Ekslusif Anemia dan Stunting pada Anak Baduta (6-24 bulan) Di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh. Diakses Pada Tanggal 1 Januari 2016. Eprints.ums.ac.id

World Health Organization(2010). Nutrition Landscape Information System: Country profile indicators. Geneva, Switzerland: World Health Organization.

Fernald, LC. (2013). Neufeld LM. Overweight With Concurrent Stunting In Very Young Children From Rural Mexico. Prevalence And Associated

Candra, A. (2011).Hubungan Underlyng factor dengan kejadian Stunting. Ilmu Gizi, Falkutas Kedokteran ,Universitas Semarang.

Wiyogowati, C. (2012). Kejadian Stunting pada Anak berumur Dibawah Lima Tahun (0-59 bulan) di Provinsi Papua Barat. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016. Lib.ui.ac.id>file>20288982-S-Citaningrum-Wiyogowati

Hadi, A., Al-Rahmad, A.H., Miko, A. (2013). Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Ekslusif, MP-ASI, Status Imunisasi dan Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh. Politeknik Kesehatan Aceh

Candra, A. (2011). Hubungan Underlyng factor dengan kejadian Stunting. Ilmu Gizi, Falkutas Kedokteran ,Universitas Semarang.

Hien, N. N. dan S.Kam. (2008). Nutritional Status and the Characteristics Related to Malnutrition in Children Under Five Years of Age in Nghean, Vietnam. J Prev Med Public Health. 41(4): 232-240. Diakses pada 3 Juni 2016 dari www.ncbi.nlm.nih.gov

Nadiyah, dkk. (2014). Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 0-23 Bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan. Diakses pada tanggal 28 Juli 2016. http://download.portalgaruda.org

Rahayu L.S, Julia M, Gunawan I.M.A. (2011).Associated of height of parents with change of stunting status from 6-12 month to 3-4 years. thesis. Program Pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Zottarelli LK, Sunil TS, Rajaram S. (2013).Influence of Parenteral and Socioeconomics Factors on Stunting in Children Under 5 Years in Egypt. Eastern Mediterranean Health Journal [internet]. 2007 [cited 2013 May 5]. Diaksespadatanggal 3 Januari 2016. http://www.emro.who.int/emhj/1306

Masithah, T., Soekirman, dan D. Martianto. (2005). Hubungan Pola Asuh Makan dan Kesehatan dengan Status Gizi Anak Balita Di DesaMulya Harja. Media Gizi Keluarga, 29 (2): 29-39. Diakses PadaTanggal 3 Juni 2016. www.repository.ipb.ac.id

Ramli, dkk. (2009). Prevalence and Risk Factors For Stunting and Severe Stunting Among Under-Fivers in North Maluku Province of Indonesia. Europeau Journal of Clinical Nutrition 64, 1393-1398. Diaksespadatanggal 3 Juni 2016. www.ncbi.nlm.nih.gov

Kementerian Kesehatan. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Sedgh, Gilda, et al. (2000). Dietary Vitamin A Intake and Nondietary Factors Are Associated with Reversal of Stunting in Children. The Journal of nutrition, 130: 2520-2525. Diaksespadatanggal 3 Juni 2016 dari www.jn.nutrition.org

Dwi Bayu, dkk. (2012). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Diakses Pada Tanggal 5 Juni 2016. www.neliti.com

Fikawati S, dkk. (2015). Gizi Ibu dan Bayi. Raja Grafindo Persada : Jakarta

Berg A. dan Muscat R. J. (1985). Faktor Gizi (Di-Indonesiakan oleh Achmad Djaeni Sediaoetama). Jakarta :Bhratara Karya Aksara

Henningham, H. B. Grantham-McGregor, S. (2008). Gizi dan Perkembangan Anak in : Gibney,MJ., Margaretts, B.M, Kearney, J.M., & Arab,L. Alih Bahasa Hartono, A. Gizi Kesehatan Masyarakat., Jakarta: Buku Kedokteran EGC Pp. 302-323.

Adair, Linda S danGuilkey, David K. (1997). Age-Specific Determinant of Stunting in Filipino Childrenâ€. The Journal of Nutrition, No. 127, pg:314. Diaksespada 3 Juni 2016 dariProQuest Information and Learning Company.

Anisa, P. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. IlmuGizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.

Downloads

Published

2018-02-18

How to Cite

Noor Ali Julian, D., & yanti, rusmini. (2018). USIA IBU SAAT HAMIL DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA. Jurnal Riset Pangan Dan Gizi, 1(1). https://doi.org/10.31964/jr-panzi.v1i1.31

Citation Check