USIA IBU SAAT HAMIL DAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DENGAN KEJADIAN STUNTING BALITA
Keywords:
stunting, usia saat hamil, ASI ekslusif.Abstract
References
World Health Organization(2005). Software for Assessing Growth and Development of the World’s Children.
Anugraheni, HS. (2010). Kartasurya MI. Faktor risiko kejadian stunting pada anak usia 12-36 bulan di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Eprints Undip.
Purwandini, K. (2013). Pengaruh Pemberian Mikronutrient Sprinkle Terhadap Perkembangan Motorik Anak Stunting Usia 12-36 Bulan. Journal of Nutrition College; Volume 2 Nomor 1 Halaman 147-163.
Yunitasari, KW. (2013). Penelitian sadari terhadap Perilaku ibu dalam melalukan sadari di wilayah kerja Puskesmas Karangmalang Sragen. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Diakses pada tanggal 1 Januari 2016.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI(2013). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013. Jakarta.
Ahmad, et al. (2010). ASI Ekslusif Anemia dan Stunting pada Anak Baduta (6-24 bulan) Di Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh. Diakses Pada Tanggal 1 Januari 2016. Eprints.ums.ac.id
World Health Organization(2010). Nutrition Landscape Information System: Country profile indicators. Geneva, Switzerland: World Health Organization.
Fernald, LC. (2013). Neufeld LM. Overweight With Concurrent Stunting In Very Young Children From Rural Mexico. Prevalence And Associated
Candra, A. (2011).Hubungan Underlyng factor dengan kejadian Stunting. Ilmu Gizi, Falkutas Kedokteran ,Universitas Semarang.
Wiyogowati, C. (2012). Kejadian Stunting pada Anak berumur Dibawah Lima Tahun (0-59 bulan) di Provinsi Papua Barat. Diakses pada tanggal 3 Januari 2016. Lib.ui.ac.id>file>20288982-S-Citaningrum-Wiyogowati
Hadi, A., Al-Rahmad, A.H., Miko, A. (2013). Kajian Stunting Pada Anak Balita Ditinjau Dari Pemberian ASI Ekslusif, MP-ASI, Status Imunisasi dan Karakteristik Keluarga Di Kota Banda Aceh. Politeknik Kesehatan Aceh
Candra, A. (2011). Hubungan Underlyng factor dengan kejadian Stunting. Ilmu Gizi, Falkutas Kedokteran ,Universitas Semarang.
Hien, N. N. dan S.Kam. (2008). Nutritional Status and the Characteristics Related to Malnutrition in Children Under Five Years of Age in Nghean, Vietnam. J Prev Med Public Health. 41(4): 232-240. Diakses pada 3 Juni 2016 dari www.ncbi.nlm.nih.gov
Nadiyah, dkk. (2014). Faktor Resiko Stunting Pada Anak Usia 0-23 Bulan di Provinsi Bali, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan. Diakses pada tanggal 28 Juli 2016. http://download.portalgaruda.org
Rahayu L.S, Julia M, Gunawan I.M.A. (2011).Associated of height of parents with change of stunting status from 6-12 month to 3-4 years. thesis. Program Pasca sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Zottarelli LK, Sunil TS, Rajaram S. (2013).Influence of Parenteral and Socioeconomics Factors on Stunting in Children Under 5 Years in Egypt. Eastern Mediterranean Health Journal [internet]. 2007 [cited 2013 May 5]. Diaksespadatanggal 3 Januari 2016. http://www.emro.who.int/emhj/1306
Masithah, T., Soekirman, dan D. Martianto. (2005). Hubungan Pola Asuh Makan dan Kesehatan dengan Status Gizi Anak Balita Di DesaMulya Harja. Media Gizi Keluarga, 29 (2): 29-39. Diakses PadaTanggal 3 Juni 2016. www.repository.ipb.ac.id
Ramli, dkk. (2009). Prevalence and Risk Factors For Stunting and Severe Stunting Among Under-Fivers in North Maluku Province of Indonesia. Europeau Journal of Clinical Nutrition 64, 1393-1398. Diaksespadatanggal 3 Juni 2016. www.ncbi.nlm.nih.gov
Kementerian Kesehatan. (2010). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2010. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sedgh, Gilda, et al. (2000). Dietary Vitamin A Intake and Nondietary Factors Are Associated with Reversal of Stunting in Children. The Journal of nutrition, 130: 2520-2525. Diaksespadatanggal 3 Juni 2016 dari www.jn.nutrition.org
Dwi Bayu, dkk. (2012). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Diakses Pada Tanggal 5 Juni 2016. www.neliti.com
Fikawati S, dkk. (2015). Gizi Ibu dan Bayi. Raja Grafindo Persada : Jakarta
Berg A. dan Muscat R. J. (1985). Faktor Gizi (Di-Indonesiakan oleh Achmad Djaeni Sediaoetama). Jakarta :Bhratara Karya Aksara
Henningham, H. B. Grantham-McGregor, S. (2008). Gizi dan Perkembangan Anak in : Gibney,MJ., Margaretts, B.M, Kearney, J.M., & Arab,L. Alih Bahasa Hartono, A. Gizi Kesehatan Masyarakat., Jakarta: Buku Kedokteran EGC Pp. 302-323.
Adair, Linda S danGuilkey, David K. (1997). Age-Specific Determinant of Stunting in Filipino Childrenâ€. The Journal of Nutrition, No. 127, pg:314. Diaksespada 3 Juni 2016 dariProQuest Information and Learning Company.
Anisa, P. (2012). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 25-60 Bulan di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. IlmuGizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Hak Cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Riset Pangan dan Gizi