Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Pemberian Makan dan Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Balita
Abstract
Stunting adalah kondisi panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Stunting pada anak menjadi permasalahan karena berhubungan dengan meningkatnya risiko kesakitan dan kematian, gangguan pada perkembangan otak, gangguan terhadap perkembangan motorik dan terhambatnya pertumbuhan mental anak. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua terhadap pemberian makan dan berat badan lahir dengan kejadian stunting di Sungai Lulut RT 13. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik. Kriteria stunting ditentukan berdasarkan TB/U. Data pola asuh orang tua terhadap pemberian makan diperoleh dengan melakukan wawancara kepada ibu balita. Data berat badan lahir diperoleh dari buku KIA. Analisis dilakukan dengan rank spearman untuk mengetahui hubungan antar variabel. Hasil penelitian didapatkan balita stunting 56% dan tidak stunting 44%, pola asuh orang tua terhadap pemberian makan anak rendah 84% dan tinggi 16%, dan berat badan lahir rendah 12% dan normal 88%. Balita stunting dengan pola asuh orang tua terhadap pemberian makan anak rendah 56%, dan terdapat hubungan pola asuh orang tua terhadap pemberian makan dengan kejadian stunting (p=0,021<0,05). Balita stuting dengan berat badan lahir rendah 8%, dan tidak terdapat hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting (p=0,972>0,05). Ada hubungan antara pola asuh orang tua terhadap pemberian makan dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian stunting.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Hak Cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Riset Pangan dan Gizi