Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu, Pendapatan Keluarga, dan Berat Badan Lahir Rendah Dengan Kejadian Stunting Pada Balita
![](https://staitbiasjogja.ac.id/jurnal/foto/doi.png)
Abstract
Stunting merupakan masalah gizi jangka panjang yang disebabkan oleh kurangnya asupan makanan bergizi dalam tubuh anak sehingga pertumbuhan terhambat dan tidak sesuai usianya. Prevalensi stunting Kabupaten Hulu Sungai Utara tahun 2020 masih diatas 31% dan wilayah kerja Puskesmas Pasar Sabtu tahun 2021 yaitu 21,7% sedangkan target RPJMN tahun 2024 yaitu 14%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan keluarga, dan berat badan lahir rendah dengan kerjadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Metode yang digunakan observasional analitik dengan rancangan Case Control. Populasi adalah seluruh balita usia 24-56 bulan sampelnya adalah sebagian dari populasi dengan jumlah sampel 35 kelompok kasus dan 35 kelompok kontrol. Sampel didapatkan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian diambil menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman α=0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan gizi ibu stunting tergolong kurang kelompok kasus 85,7% dan kelompok kontrol 62,8%, pendapatan keluarga stunting yang rendah kelompok kasus 77,1% dan pendapatan tinggi pada kelompok kontrol 68,6%,) dan dan berat badan lahir balita stunting BBLR pada kelompok kasus 8,6% dan BBLR pada kelompok kontrol tidak ada 0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan gizi ibu dan pendapatan keluarga dengan kejadian stunting dan tidak ada hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting. Bagi pihak puskesmas untuk meningkatkan intensitas penyuluhan tentang stunting disetiap kegiatan posyandu dengan bantuan media leaflet kepada ibu balita supaya mengetahui mengenai kejadian stunting dan dapat mencegah kejadian stunting dengan gizi seimbang.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Hak Cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Riset Pangan dan Gizi