Hubungan Pemberian Makanan,Pemberian ASI Eklusif, dan BBLR dengan Kejadian Stunting Balita (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pugaan Kabupaten Tabalong)
Abstract
Balita adalah kelompok yang rentan masalah gizi salah satunya adalah stunting karena pada usia tersebut mereka mulai mengenal dan mengikuti pola makan orang dewasa. Stunting disebabkan oleh faktor yang sangat komplek yaitu ketahanan pangan, pengetahuan ibu, pola asuh, pelayanan kesehatan, pengetahuan keluarga, berat badan lahir, penyakit infeksi, dan asi ekslusif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian makanan, pemberian asi esklusif dan bblr dengan kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pugaan Kabupaten Tabalong. Metode penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan rancangan kasus kontrol. Populasi adalah balita usia 24-59 bulan dengan sampel penelitian 82 orang yang diambil menggunakan dengan teknik purposive sampling. Variabel penelitian ini yaitu pemberian makanan, pemberian asi esklusif, bblr dan kejadian stunting. Pengambilan data dengan cara kuesioner dan wawancara serta analisis data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukan 95,2% pemberian makanan kurang tepat pada balita stunting dan 2,4% pada balita tidak stunting. Terdapat 41,5% ASI Ekslusif pada balita stunting dan 68,3% pada balita tidak stunting. Terdapat 24,4% balita yang mengalami BBLR pada balita stunting dan 14,6% pada balita tidak stunting. Ada hubungan pemberian makanan, dan pemberian ASI Ekslusif dengan kejadian stunting. Tidak ada hubungan berat badan lahir dengan kejadian stunting. Diharapkan kepada ibu balita sering mengikuti penyuluhan-penyuluhan di posyandu dan di puskesmas, ataupun mencari informasi tentang stunting di media sosial.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Hak Cipta artikel dimiliki oleh Jurnal Riset Pangan dan Gizi